Untukmu, Dik: Gita Delviaman
Dik.
Pagi yang teramat cerah di hari penuh Rahmat.
Kali ini Kakak ingin mengajakmu berpetualang di masa lampau;
Kau perlu tau, kala tubuh mungilmu masih menyatu dengan Ibu;
Aku selalu bertanya-tanya " Kapan Adik akan Lahir, Bu? "
Ibu; kita. Menjawab " Sabar, Kak. "
Ah, rasanya lama sekali waktu itu. Kakak hanya mampu berceloteh " Dik, Cepat Keluar ya. Kita main bareng. Adik sehat-sehat. Jangan Nakal dalam perut. "
Dik.
Siang yang teramat sejuk di hari penuh Rahmat.
Kali ini masih Kakak ingin mengajakmu berpetualang di masa lampau;
Dan, kau pun lahir. Beranjak dari masa kanak-kanak bersamaku.
Seperti Baju Kembaran yang kerapkali kita gunakan; seumpama Si Kembar, tapi beda; Kau Cantik dan Aku Manis.
Kau tau, Kakak bukanlah pelindung yang baik. Kakak masih sering menjadi asbab air matamu jatuh di pipi rotimu itu.
Kakak hanya bisa berkata " Maaf, ya. Kakak tidak akan mengulangi lagi. "
Ah, Dik. Kau paham, bukan. Bahwa, Kakakmu ini masih sering mengulangi ulahnya untuk membuatmu tertawa-menangis.
Dik.
Sore yang teramat syahdu di hari penuh Rahmat.
Kali ini Kakak ingin mengajakmu berpetualang di masa sekarang;
Kau tumbuh dengan baik.
Kini, kau pun punya dunia sendiri. Bercengkrama dengan teman-teman sebayamu. Hingga, terkadang Kakak merasa sepi, tidak bisa menghabiskan hari bersamamu. Paling tidak, mengusikmu; lalu kau pun jengkel kepadaku.
Dik.
Malam yang teramat temarang di hari penuh Rahmat.
Kali ini Kakak ingin mengajakmu berpetualang di masa depan;
Jadilah seorang wanita yang tangguh, lagi lembut hati.
Setiap hari dan tahun akan terus berganti begitu saja; namun tetaplah menjadi lebih baik dari masa ke masa.
Sifat ke-Akuan yang masih menempel ditubuh, semoga lekas beranjak darimu.
Tawadhu lah dalam kesyukuran; menikmati kesempatan dari-Nya
Menyulam hari demi hari; Kau selalu menjadi Adik Perempuanku; satu-satunya.
Meski nanti Kita telah memiliki kehidupan masing-masing;
Do'akanku untuk mu. Tak akan pernah Absen dari daftar doa-doa panjangku.
Selamat berusia Genap, Dik. Kau adalah Yang Terbaik.
Kenali, 31 Agustus 2018
Pagi yang teramat cerah di hari penuh Rahmat.
Kali ini Kakak ingin mengajakmu berpetualang di masa lampau;
Kau perlu tau, kala tubuh mungilmu masih menyatu dengan Ibu;
Aku selalu bertanya-tanya " Kapan Adik akan Lahir, Bu? "
Ibu; kita. Menjawab " Sabar, Kak. "
Ah, rasanya lama sekali waktu itu. Kakak hanya mampu berceloteh " Dik, Cepat Keluar ya. Kita main bareng. Adik sehat-sehat. Jangan Nakal dalam perut. "
Dik.
Siang yang teramat sejuk di hari penuh Rahmat.
Kali ini masih Kakak ingin mengajakmu berpetualang di masa lampau;
Dan, kau pun lahir. Beranjak dari masa kanak-kanak bersamaku.
Seperti Baju Kembaran yang kerapkali kita gunakan; seumpama Si Kembar, tapi beda; Kau Cantik dan Aku Manis.
Kau tau, Kakak bukanlah pelindung yang baik. Kakak masih sering menjadi asbab air matamu jatuh di pipi rotimu itu.
Kakak hanya bisa berkata " Maaf, ya. Kakak tidak akan mengulangi lagi. "
Ah, Dik. Kau paham, bukan. Bahwa, Kakakmu ini masih sering mengulangi ulahnya untuk membuatmu tertawa-menangis.
Dik.
Sore yang teramat syahdu di hari penuh Rahmat.
Kali ini Kakak ingin mengajakmu berpetualang di masa sekarang;
Kau tumbuh dengan baik.
Kini, kau pun punya dunia sendiri. Bercengkrama dengan teman-teman sebayamu. Hingga, terkadang Kakak merasa sepi, tidak bisa menghabiskan hari bersamamu. Paling tidak, mengusikmu; lalu kau pun jengkel kepadaku.
Dik.
Malam yang teramat temarang di hari penuh Rahmat.
Kali ini Kakak ingin mengajakmu berpetualang di masa depan;
Jadilah seorang wanita yang tangguh, lagi lembut hati.
Setiap hari dan tahun akan terus berganti begitu saja; namun tetaplah menjadi lebih baik dari masa ke masa.
Sifat ke-Akuan yang masih menempel ditubuh, semoga lekas beranjak darimu.
Tawadhu lah dalam kesyukuran; menikmati kesempatan dari-Nya
Menyulam hari demi hari; Kau selalu menjadi Adik Perempuanku; satu-satunya.
Meski nanti Kita telah memiliki kehidupan masing-masing;
Do'akanku untuk mu. Tak akan pernah Absen dari daftar doa-doa panjangku.
Selamat berusia Genap, Dik. Kau adalah Yang Terbaik.
Kenali, 31 Agustus 2018
Comments
Post a Comment