Teruntuk Tuan




Teruntuk Tuan

Akulah
Sang pengembara pada poros kehidupan. Bersuka ria melukis impian di langit senja. Merakit asa sesuai petunjuk Tuan, agar tidak salah tujuan.

Akulah
Sang biang sembilu di ujung tandu. Bersorak – sorak tanpa babibu aku. Menandai april dengan tinta merah itu, agar Tuan tau hari jadi aku.

Akulah
Sang pengusik jiwa nan suci itu. Menari – nari di sekujur gelagah pikiran. Tanpa istisna menyulap masa kalut peluh Tuan, agar ada jalan menuju penantian.

Akulah
Sang awan biru kelabu abu – abu. Melambai – lambai pada ruang angkasa. Bermekar senyum malu tertuju pada Tuan, agar malam tak kunjung usai.

Benar kah Tuan, bulan ini cukup mengelabui rotasi biduk hidupmu ? Ataukah aku masih merundung merindu pada mu Tuan. Ataukah gelagat ku ketahuan ? Berseru – seru pada hutan kematian, berteriak teruntuk jarak bak ilalang menjulang sebagai penghalang. 



Mei 2017

Comments

Popular Posts