Budaya Membaca dan Menulis: Ala Unja



Berawal dari melihat postingan dari seorang teman di sosial media mengenai adanya sayembara blog yang diadakan oleh kampus dengan informasi lebih lengkap di www.unja.ac.id Membuat saya tertarik untuk ikut serta dalam kegiatan ini. Meskipun, belum tau ingin menulis apa di blog saya. Dan, akhirnya saya memilih untuk membahas perihal membaca dan menulis. Kenapa sih sering kali dibilang bahwa membaca dan menulis itu saling berkaitan ? Oke, mari kita cari tau.
--------
Pada dasarnya membaca dan menulis itu hal yang saling berkaitan. Ketika seseorang mulai meningkatkan minat bacanya maka akan membawa dorongan untuk menulis. Meskipun, tidak semua orang senang menulis. Tanpa disadari setiap hari seseorang telah menghasilkan tulisannya sendiri contohnya; menulis pesan kepada orang yang tuju melalui akun chatting atau menulis curhatan apa yang sedang dilakukan seharian kemudian diposting di akun sosial medianya. Begitu sederhana bukan ? Iya. 
Lalu, hubungannya dengan membaca ? sejatinya membaca merupakan cara untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan seseorang. Jika seseorang belum memiliki keinginan membaca barangkali ia hanya belum menemukan buku yang akan membuatnya Failin love dengan membaca. Ketika seseorang sudah mulai minat membaca maka baginya satu tanpa membaca sebuah buku akan membuatnya gelisah atau ada sesuatu hal yang kurang dari hari yang ia lalui. 
Seperti yang diketahui bahwa minat baca di Indonesia terbilang masih minim. Tapi, bisa jadi bukan dikarenakan oleh satu faktor saja, misalnya ketersediaan buku, akses buku yang belum merata di seluruh pelosok Indonesia, dan sebagainya. Eh, bukannya ada ebook yang bisa digunakan untuk alternatif membaca tanpa membawa buku kemana – mana ? Nah, bener banget. Ebook sangat mudah untuk didapatkan di zaman era digital ini. Lalu, apalagi alasan untuk tidak membaca ? mungkin kita saja yang sering kali menyia-yiakan waktu. Padahal, dari membaca begitu banyak membawa dampak positif untuk membuat otak seseorang lebih cerdas dan aktif. 


Sumber: Google.com
Berbanding lurus dengan menulis. Ketika minat baca seseorang meningkat maka dorongan untuk menulis akan lebih aktif. Sebab, tanpa membaca tulisan seseorang tentunya akan sedikit kesulitan untuk menuliskan sesuatu. Minimal kita bisa menulis / mengulas buku yang sedang kita baca atau bisa juga membahas hal – hal sekilas hobi. Bahkan seperti yang saya sedang lakukan ini. Melalui membaca postingan seorang teman mampu memunculkan ide tulisan untuk diikutsertakan dalam sayembara blog ini. 
Semuanya berawal dari hal – hal yang dibiasakan. Jika, kerapkali mendengarkan kata “ Aku malas baca atau aku tidak bisa menulis “. Setiap si gemar membaca dan si penulis handal memulai dari ketidakbisaan menjadi kebiasaan. Ketika seseorang mampu mengubah mind set tentang kesulitan itu bisa ditaklukan maka tidak ada yang tidak mungkin tanpa usaha yang terus dilakukan secara rutin. 


Sumber: Google.com
Sebab seseorang yang rutin membaca bukan hanya menambah pengetahuan, namun juga membantu seseorang untuk lebih mengeksplorasi diri untuk lebih dari seseorang yang tidak membudayakan membaca. Sama halnya dengan menulispun demikian.
-----
Mengulas sedikit pengalaman awal saya menjadi gemar membaca dimulai pada tahun 2017, saat itu saya ingin gabung pada sebuah komunitas Pecandu Buku. Untuk bergabung di sana saya diharukan untuk mengulas sebuah buku yang sedang saya baca. Ah, ini kali pertama bagi saya mengulas buku. Dan, semua diawali dengan ketidakbisaan jadi diharuskan. Setelah menyelesaikan persyaratan untuk bergabung, maka masuklah saya di grup line yang isi orang  orang yang berasal dari seluruh penjuru Indonesia dari Sabang – Merauke. Duh, ketika setiap membahasa satu judul buku, para anggota saling bersaut – sautan bahwa menandakan mereka juga telah membaca buku tersebut. Dalam grup ini membuat saya cukup malu sebab dengan minat baca saya yang masih minim. Sehingga, sejak saat bergabung saya mulai meningkatkan jumlah buku bacaan saya dari sebelumnya tanpa target lalu sekarang per tahun mempunyai targetan yang mesti dicapai untuk meningkatkan kualitas bacaan. Ditambah lagi, pada tahun yang sama saya mendapatkan hadiah giveaway sebuah buku dengan judul “ Rumah Kertas “ karya Carlos Maria Dominguez buku yang sangat populer ditahun itu. 


Sumber: Google.com

Dan, hadiah ini saya anggap sebuah bonus untuk semangat lagi membaca dan menulis ulasan buku yang sudah diselesaikan membacanya. Hingga saya memulai untuk aktif pula menulis di blog pribadi.
Begitu asik, bukan ? Semua berawal dari tidak bisa harus dibiasakan. Tidak ada yang instan tentunya melalui prosese masing – masing asalkan jangan enggan untuk belajar hal – hal yang baru agar kita menjadi pribadi yang lebih baik.

Sumber: Pinterest.com
Menurut saya, dengan adanya sayembara blog yang dilakukan civitas akademika LPTIK Universitas Jambi melalui website : www.unja.ac.id  ini mampu membangun minat membaca mahasiswa dan mempengaruhi untuk meningkatkan kebiasaan menulis. Selain itu, juga sebagai jalan bagi si yang awalnya minim membaca jadi si gemar baca dan si malas nulis jadi paling aktif dalam menulis. Lalu ? masih ragu juga untuk tidak membudayakan Membaca dan Menulis ? (Silakan jawab sendiri ya teman – teman)

Salam Literasi,

Comments

Popular Posts