Seorang Mahatma
Seorang Mahatma
Di antara perapian sudut rumah.
Kita duduk saling menatap.
Mengingat kumpulan kisah berkepanjangan.
Kepada se-siapa yang pernah.
Kita usik hidupnya.
Dengan seuntai kata – kata lingar.
Pada penghujung petang.
Kita duduk saling menatap.
Berbicara dengan kesunyian.
Lalu terlintas sorot mata.
Meriuhkan tentang kesalahan.
Yang terpenggal dalam kisah
berkepanjangan.
Di antara perapian sudut rumah.
Kita duduk saling menatap.
Tersenyum lepas; bahagia.
Seolah telah memaafkan.
Setiap kegagalan hidup yang layak
diperhitungkan.
Tuk menjadi seorang mahatma; berjiwa
besar.
Jambi, 12 April
2018
Dan di antara perapian sudut rumah
ReplyDeleteKita nyaris menyerah dan kalah
Berada dekat tapi tak mampu melihat
Merasa hangat tapi tidak menghangatkan
Lalu ku dengar bisikan pilu darimu, "Tegarlah. Jangan lemah. Kita tidak kalah. Kita hanya sedang merebah. Kau dan aku baik-baik saja, kita hanya sedang mengikuti ujian pertahanan; kenangan."
#plottwist ehehehe
Terimkasih telah berbagi dan memahami makna nya Dee!
Delete