Monokrom

Sekumpulan raut wajah yang tertanggal
pada otakku,
Bercengkrama ramah dalam kenangan

Bahkan, begitu banyak potret
juga bersemai pada pigura
di dinding kehidupan

Apa yang kau lihat di mataku?
Selain, sisi klise yang kerap mengelabui
Menjadikan tabir dari kelam yang mendekap

Katakanlah, apa yang kau lihat di mataku?
Nanar kesedihan penuh buncah tentang daya upaya
Inginkan diri bak permata berharga
Ah, luput sudah bersimbah duka

Apa yang kau lihat di mataku?
Hanyalah sebuah bacaan
Di pagi nan dingin atau sore nan hangat
Dalam imaji: menata taburan mimpi di malam hari

Buluran, 17 Februari 2019

Comments

Popular Posts